Kreativitas Membawa Padukuhan Gubug Raih Juara 3 dalam Lomba Tumpeng di Argosari

Kreativitas Membawa Padukuhan Gubug Raih Juara 3 dalam Lomba Tumpeng di Argosari

Argosari, 8 September 2024 Dalam rangkaian acara perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79, Padukuhan Gubug berhasil meraih Juara 3 dalam lomba tumpeng yang digelar pada Sabtu, 7 September 2024, di Balai Kalurahan Argosari. Lomba yang diikuti oleh 13 padukuhan dari Kalurahan Argosari ini menjadi ajang kreativitas dan kebersamaan antarwarga dalam menjaga dan melestarikan tradisi kuliner Indonesia.

Tim dari PKK Padukuhan Gubug yang terdiri dari Ibu Rodiyanti, Ibu Priharyatmi, Ibu Elvi Estriyani, dan Ibu Risa Ambarwati, berhasil menampilkan tumpeng yang tidak hanya menggugah selera, tetapi juga penuh dengan estetika dan inovasi. Penilaian dalam lomba ini didasarkan pada tiga kriteria utama: estetika, keunikan, dan cita rasa. Meskipun hanya selisih satu poin dari juara kedua, prestasi ini tetap menjadi kebanggaan bagi Padukuhan Gubug.

"Kami sangat bangga dengan hasil ini. Selisih poin yang begitu tipis menunjukkan kualitas tumpeng yang luar biasa dari semua peserta. Ini adalah bukti bahwa kreativitas masyarakat Padukuhan Gubug sangat tinggi, dan kami akan terus berusaha untuk berinovasi dalam acara-acara berikutnya." ungkap Ibu Wahyu Anggraini Pramusinta, Ketua PKK Padukuhan Gubug, dengan penuh semangat.

Lomba Tumpeng yang Mengusung Kreativitas dan Kebersamaan

Lomba tumpeng ini bukan hanya sekadar ajang kompetisi, tetapi juga sebuah usaha untuk mempererat tali persaudaraan antarwarga Padukuhan dalam Kalurahan Argosari. Kegiatan ini merupakan salah satu cara untuk melestarikan warisan kuliner Nusantara yang kaya dan beragam. Lomba tumpeng ini juga menjadi simbol semangat gotong royong yang selama ini melekat kuat di masyarakat desa.

"Selain menjadi ajang kompetisi, lomba tumpeng ini juga bertujuan untuk melestarikan tradisi kuliner yang sudah turun-temurun. Kami berharap dengan kegiatan ini, masyarakat semakin mengenal dan mencintai kuliner lokal yang kaya akan nilai budaya." kata Suwarni, salah satu warga Padukuhan Argosari yang turut hadir dalam acara tersebut.

Lomba tumpeng ini juga memberikan kesempatan bagi setiap padukuhan untuk menunjukkan kreativitas mereka dalam menyusun tumpeng yang tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki tampilan yang menarik dan unik. Beberapa padukuhan bahkan menambahkan ornamen-ornamen khas daerah masing-masing, yang membuat tumpeng semakin kaya akan nilai estetika.

Kemeriahan dan Semangat Gotong Royong yang Menggembirakan

Sejak pagi hari, balai Kalurahan Argosari telah dipenuhi dengan antusiasme peserta dan pengunjung yang ingin melihat hasil karya tumpeng dari berbagai padukuhan. Setiap padukuhan berlomba-lomba menunjukkan yang terbaik dalam menciptakan tumpeng yang tidak hanya enak, tetapi juga bisa menggambarkan identitas budaya mereka.

Meski padukuhan lain juga menampilkan tumpeng dengan desain yang tak kalah menarik, tim dari PKK Padukuhan Gubug tetap mampu mencuri perhatian juri dan pengunjung dengan kreativitas mereka. Dalam tumpeng yang mereka presentasikan, mereka memadukan warna-warni bahan lokal yang segar dengan pengolahan yang cermat, menghasilkan tampilan yang tidak hanya menggugah selera tetapi juga memikat mata.

"Kami berusaha menghadirkan tumpeng yang sesuai dengan tradisi, tetapi dengan sentuhan kreatif yang membedakan. Ini adalah hasil kerja keras seluruh anggota tim yang ingin menunjukkan bahwa Padukuhan Gubug juga bisa bersaing dengan padukuhan lain dalam hal kreativitas dan semangat kebersamaan." tambah Ibu Rodiyanti, salah satu anggota tim PKK Padukuhan Gubug yang ikut serta dalam lomba.

Harapan untuk Inovasi dan Pelestarian Tradisi

Dengan perolehan Juara 3 dalam lomba tumpeng ini, Padukuhan Gubug berharap dapat terus mendorong inovasi dalam menjaga dan memperkenalkan kekayaan tradisi kuliner mereka. Kemenangan ini bukan hanya sekadar penghargaan, tetapi juga merupakan wujud nyata dari semangat untuk mempererat hubungan sosial antarwarga dan mendorong kreativitas masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan.

"Ke depan, kami berharap kegiatan semacam ini bisa lebih sering dilakukan. Kami ingin lebih banyak masyarakat yang terlibat dalam melestarikan tradisi, serta meningkatkan kreativitas mereka di bidang kuliner. Ini adalah bagian dari usaha kami untuk menjaga identitas dan kekayaan budaya lokal." tutur Ibu Elvi Estriyani, salah satu anggota tim yang berperan penting dalam pembuatan tumpeng.

Muhammad Hanif Annafi

Developer

Berikan Komentar

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan. Kolom yang wajib diisi diberi tanda bintang*.